photo Dynapac_wallpaper2010_CM2500_train_2560x1024_zps9f6da234.jpg" />  photo 20130507042242-bhl_zpsf961e1a7.jpg" />  photo 20130507042242-dynapac_zpsd1a06ba0.jpg" />  photo 20130507042242-ls-tractor_zpsc5b2e415.jpg" />

Senin, 01 September 2014

Peran Filter Udara Pada Alat Berat




Filter udara merupakan spare parts yang cukup penting dalam sebuah mesin, khususnya mesin diesel. Komponen ini berfungsi untuk menyaring kotoran, debu dan partikel lainnya yang terdapat dalam udara sebelum masuk ke dalam mesin. Seperti diketahui, mesin diesel membutuhkan banyak pasokan udara untuk proses pembakaran di ruang bakar.
Udara mengandung banyak partikel. Jika tidak dibersihkan dan langsung masuk ke ruang bakar akan mengakibatkan kerusakan yang serius pada komponen – komponen di dalam mesin seperti komponen turbocharger hingga piston.
Mesin diesel sangat bergantung pada pasokan udara yang cukup bersih. Hal ini disebebkan campuran udara dan bahan bakar langsung dicampur di ruang pembakaran tidak seperti pada mesin berbahan bakar bensin atau lainnya yang udara dan bahan bakar dicampur di komponen karburator. Oleh sebab itu dibutuhkan filter udara yang bersih untuk menunjang operasi kerja mesin secara optimal.
reparasi
Lalu, apa yang terjadi jika filter udara pada mesin alat berat tak dibersihkan atau diganti? Tentu saja aliran udara ke mesin akan terhambat. Lapisan penyaring di filter udara akan tertutup kotoran dan menyebabkan performa mesin menurun. Tak hanya itu, jika filter rusak dan partikel tersebut masuk ke ruang pembakaran juga akan menyebabkan kerusakan. Permukaan valve pada cylinder head bisa retak hingga rusak. Beberapa komponen seperti steam valve mengalami keausan. Hingga partikel bisa menempel pada oli dan merusak lapisan pelumas. Hal ini tentu akan menimbulkan gesekan pada dinding cylinder liner. Gesekan ini akan membentuk goresan dan gerusan sepanjang piston ring dan dinding cylinder.
Filter udara pada mesin alat berat telah dirancang untuk menyaring kotoran atau debu dengan ukuran tertentu sehingga memang dibutuhkan pergantian secara periodic karena pori – pori atau saringan kerta filter akan tertumpuk kotoran sehingga tersumbat seiring dengan umur penggunaan filter tersebut.
Beberapa mekanik mungkin memilih filter udara non pabrikan yang tampak lebih awet karena menjamin waktu pergantian yang lebih lama. Sebetulnya ini lebih membahayakan kinerja mesin. karena jenis kertas atau saringan yang digunakan pada filter non original biasanya relative besar celah atau pori – porinya, Akibatnya partikel yang seharusnya disaring malah ikut terbawa masuk ke dalam mesin. oleh sebab itu selalu gunakan komponen filter udara original dari pabrikan.
Filter udara pada alat berat pada dasarnya terdiri dari 2 bagian yakni bagian dalam (inner) serta bagian luar (outer). Bagian dalam filter tidak boleh dibesihkan, sedangkan bagian luar dapat dibersihkan secata berkala. Beberapa produsen mempunyai patokan yang berbeda mengenai pergantian komponen ini. Namun, rata – rata produsen menetapkan waktu setiap 250 jam pemakaian kerja atau dengan maksimal 6kali pembersihan dan setelah itufilter udara wajib diganti.
Cepat atau lambatnya waktu pergantian komponen alat berat ternyata juga dipengaruhi lingkungan kerja. Lingkungan kerja alat berat sangat mempengaruhi cepat atau lambatnya pori – pori atau saringan pada filter tersumbat kotoran. Untuk unit alat berat yang beroperasi di lingkungan kerja daerah berdebu tentunya perlu lebih sering membersihkan filter udara. Untuk itulah diperlukan pengecekan berkala.
Dalam melakukan pembersihan filter udara pada mesin alat berat, sebaiknya ikuti langkah – langkah yang disarankan pabrikan di buku manual. Ada beberapa jenis filter yang harus dibersihkan cukup dengan dengan ditiupkan aliran udara melalui kompresor. Bila tak ada, Anda bisa memukulkan filter agar kotoran rontok. Sebaiknya hindari penggunaan air pada pembersihan filter udara.

Sabtu, 30 Agustus 2014

Gak mau kan hal ini terjadi di alat berat anda?


Gak kepingin kan alat berat anda jadi seperti ini?

Alat berat khususnya yang sering digunakan pada pertambangan, industri atau pertanian membutuhkan pemeliharaan yang tepat untuk menjaga kondisi tetap baik dan optimal. Pemeliharaan yang buruk terkadang membuat alat berat bekerja tidak efisien.  Bahkan tak jarang pemeliharaan yang buruk  menimbulkan kerusakan ringan atau kerusakan parah sehingga membahayakan keselamatan kerja dan tentu saja menimbulkan kerugian finansial. Apalagi alat berat menjadi bagian vital dalam sebuah proyek. Sebuah kerusakan kecil, tentu akan mengakibatkan terkendalanya proyek dan ujungnya perusahaan mengalami kerugian. Untuk itulah pemeliharaan pada alat berat diperlukan.

Berikut beberapa tips pemeliharaan alat berat yang diharapkan bisa memperpanjang usia alat berat baik mesin dan spare part.

  • Operator

Sebuah alat berat biasanya dikendalikan oleh seorang operator. Operator inilah yang terkadang bisa menjadi teknisi atau mekanik. Sebaiknya pilihlah operator yang lolos pelatihan secara resmi. biasanya dalam pelatihan resmi, operator terkadang dibekali sedikit ilmu untuk mengecek dan memperbaiki alat berat secara manual. Gunakan operator yang mengerti bagian – bagian sebuah alat berat. Tak hanya satu alat berat melainkan berbagai jenis alat berat, agar memudahkan kerja ketika harus berganti alat berat. Terakhir, pilihlah operator yang mampu mengendalikan alat berat dengan baik serta tepat.

reparasi

  • Periksa Pelumas yang ada

Seperti yang diketahui, alat berat memiliki banyak bagian yang bergerak. Usahakan untuk melakukan pengecekan pelumasan pada bagian bergerak tersebut. Pelumas berfungsi mengurangi gesekan sehiingga memperpanjang umur komponen atau bagian pada alat berat.

Memeriksa dan memberi pelumasan menjadi pemeliharaan alat berat yang cukup penting dan mendasar. Pemeriksaan ini biasanya dapat dilakukan oleh operator sebelum bekerja mengoperasikan alat berat.

Operator dapat mengecek batas minyak pada sistem hidrolik hingga sistem gerak. Periksa pula kebocoran minyak pada bagian – bagian lain. Periksa pula oli mesin dan oli transmisi, jika berkurang maka segera tambahkan oli hingga batas yang ditentukan.

Pastikan untuk menggunakan pelumas dan oli yang tepat atau sesuai rekomendasi pabrikan. Mengecek pelumas dan oli bisa menjadi diagnose awal sebuah kerusakan pada alat berat. Misalkan oli mesin, apabila oli mesin diganti dan ditemukan partikel – partikel kecil itu bisa menjadi tanda adanya keausan komponen dalam mesin.

powertrain_p

  • Periksa bagian secara teliti sebelum alat berat digunakan

Kala alat berat dinyalakan, terkadang muncul tanda – tanda seperti getaran hingga suhu tinggi pada bgaian tertentu sebuah alat berat. Getaran hingga kenaikan suhu yang tak biasa bisa menjadi tanda – tanda awal adanya kerusakan. Kenaikan suhu pada bagian tertentu bisa muncul akibat gesekan yang berlebihan antar komponen. Getaran berlebih bisa menjadi tanda keausan gigi – gigi hingga sabuk yang sudah melar.

Jika operator menemukan keausan pada komponen, pastikan segera melakukan pergantian pada komponen yang aus.

  • Jaga kebersihan alat berat

Dalam sebuahalat berat, terdapat berbagai macam sensor dan filter hingga seal untuk menjaga bagian tertentu tetap bersih, bebas dari kotoran. Seal dan filter ada baiknya diperiksa secra teratur untuk memastikan kondisi kedua benda tersebut bagus dan masih layak melindungi. Setelah digunakan, segera bersihkan alat berat untuk mencegah timbulnya korosi hingga karat pada bagian – bagian alat berat.

  • Miliki jadwal pemeliharaan tetap

Hal yang cukup penting dalam pemeliharaan rutin alat berat ialah jadwal pemeliharaan yang tetap dan konsiten. Oli, Ban, rantai, kelistrikan hingga sistem hidrolik merupakan komponen yang wajib diperiksa secara teratur,

Dengan 5 tips pemeliharaan rutin diatas diharapkan dapat memperpanjang usia alat berat sehingga pekerjaan bisa lebih efisein dan optimal.


Semoga bermanfaat...


Kamis, 28 Agustus 2014

Pemeriksaan Berkala Alat Berat Hidrolik, Hydraulic Breaker


Hydraulic breaker mempunyai tenaga yang besar, dan merupakan mesin yang efektif dan produktif guna memecahkan berbagai material tergantung kondisi lapangan. alat berat ini pada dasarnya memiliki beberapa jenis kapasitas tenaga dari kecil, menengah dan berat. Untuk hydraulic breaker tenaga kecil biasa dioperasikan langsung oleh manusia dan sering disebut hand held hydraulic breaker. Alat ini biasa digunakan pada area yang tidak mungkin dijangkau oleh alat berat. Untuk area yang lebih luas dan besar, alat berat hydraulic breaker dapat dipasang pada backhoes, excavator hingga alat berat lainnya. Alat ini sangat cocok digunakan untuk aplikasi penghancur, pekerjaan konstruksi hingga pekerjaan tambang seperti pembuatan jalan baik aspal atau beton hingga pekerjaan menghancurkan pondasi bangunan.

Dibawah ini adalah panduan dan prosedur mengenai cara perawatan hydraulic breaker pada umumnya. Perawatan berkala diharapkan bisa menambah usia dan daya tahan alat berat hidrolik ini. Pemeliharaan yang tepat juga menghindarkan kerusakan dan hal – hal yang tidak diinginkan agar ketika beroperasi kita tidak terganggu oleh masalah yang disebabkan kekurangan pemeliharaan alat. Karna tak bisa dipungkiri, factor manusia adalah penyebab utama timbulnya masalah, tentunya biaya kesalahan operasional lebih tinggi daripada biaya perawatan itu sendiri.
  • Pemeriksaan Sebelum Operasional
Pemeriksaan ini wajib dilakukan untuk menghindari masalah saat alat berat hidrolik digunakan bekerja. Hal pertama pastikan kondisi mesin alat berat dalam keadaan normal. Periksa kebocoran pada selang (hose), klem, pipa – pipa dan sambungan lainnya. periksa pula komponen elektrik pada alat berat seperti excavator atau bulldozer yang ditempeli Hydraulic breaker, pastikan semuanya bekerja normal. Olesi paku braker dan rod pin dengan pelumas.
  • Pemeriksaan per 2 – 3 jam
Setelah pemakaian alat berat hidrolik ini selama 2 – 3 jam wajib dilakukan pemeriksaan ulang. Periksa bushing yang terdapat hydraulic breaker. Olesi bushing dalam dan bushing luar dengan pelumas.
  • Pemeriksaan harian
Sesudah digunakan selama 8 jam, hydraulic breaker wajib diperiksa kembali. Beberapa hal  yang perlu dicek ialah mur dan baut serta kebersihan alat. Periksa kekencangan mur dan baut setelah digunakan seharian bekerja. Periksa pula kebersihan oli hidrolik pada sistem hidrolik dan selang yang ada di alat berat hidrolik ini. Dikarenakan alat ini tak memiliki filter oli, cara memeriksanya ialah periksa oli pada reservoir dengan mem-bypass selang hidrolik dari supply ke return. Cek juga sistem pelumasan pada alat berat yang digunakan. Kencangkan mur dan baut pada bracket tempat hydraulic breaker.
  • Pemeriksaan 2 mingguan / 100 jam
Setiap 2 minggu sekali, cek bagian chisel breaker untuk melihat adanya retakan atau kerusakan. Bersihkan bracket dari kotordan seperti batu hingga pasir. Periksa pin retainer dan rod pin. Pastikan semua bushing dalam keadaan bersih dan tidak ada kotoran. Bersihkan oli hydrolik.
  • Pemeriksaan bulanan / 500 jam
Pemeriksaan bulanan pada alat berat hidrolik seperti hydraulic breaker sangat diperlukan. Ambil sampel oli hidrolik untuk dicek di laboratorium. Dianjurkan untuk melakukan pergantian oli hidrolik baru setelah 500 jam pemakaian. Periksa pula tekanan gas di cushion chamber. Ganti arah atau posisi pin retainer dan stop pin.
  • Pemeriksaan tahunan
Pada pemeriksaan jangka lama ini, beberapa part dalam hydraulic breaker perlu diganti dengan yang baru. Ganti seal kit, isolator, hingga buffer dengan yang baru. Periksa keausan dari permukaan bushing dan part lainnya. Periksa pula tekanan hidrolik, sesuaikan kembali tekanan sebagaimana aturan yang semestinya.

Semoga Bermafaat

Rabu, 27 Agustus 2014

Compactor, Bukan Sekedar Pelicin




Compactor adalah alat berat yang di gunakan untuk memadatkan jalan atau area konstruksi sehingga memiliki tingkat kepadatan yang di inginkan. Pemadatan ini akan membuat struktur tanah lebih rapat dan padat jadi lebih kuat dari struktur sebelumnya.
Di lapangan tersedia berbagai jenis roda untuk Compactor yang bisa disesuikan dengan kebutuhan. Paling banyak adalah roda besi secara keseluruhan dan di dalamnya di isi air atau pasir. Namun, dalam beberapa jenis ada Compactor yang menggunakan bahan dari karet, dengan roda ban dan bentuk kaki kambing (sheep foot).
Ada juga Compactor yang mengandalkan bulldozer atau traktor sebagai penarik. Sedang untuk ukuran yang kecil cukup di operasikan dengan tangan dan cukup di gerakan menuju ke area yang ingin di padatkan.
Rata-rata proyek pengaspalan jalan saat ini sering menggunakan road roller, tire roller dan drum roller. Lain halnya bila pemadatan tanah maka alat yang banyak dipilih adalah sheep foot roller atau drum roller.
Secara umum beberapa jenis Compactor yang ada di antaranya;
1. Smooth steel rollers (penggilas besi dengan permukaan halus). Mesin pemadat tanah ini memiliki dua jenis bila di dasarkan pada pengaturan rodanya yang terdiri dari penggilas roda tiga (three wheel rollers) dan penggilas tandem(tandem rollers).
2. Pneumatic tired rollers (penggilas roda ban angin), digunakan untuk memadatkan tanah bagian bawah atau yang berpasir
3. Sheep foot type rollers (penggilas kaki kambing) digunakan untuk jenis tanah pastis atau cohesive dan memadatkan lapisan bagian bawah
4. Vibratory rollers (penggilas getar), digunakan untuk mamadatkan material dari pasir atau kerikil
5. Vibratory plate compactor (alat pemadat getaran)
Selain beberapa jenis pemadat diatas masih ada mesin penggilas. Mesin atau alat penggilas itu antara lain, mesingrid rollers (penggilas dengan roda anyaman) dan segment rollers (penggilas dengan roda lempengan)
Alat-alat tersebut di atas haruslah dipilih dan disesuakan dengan kondisi tanah. Salah dalam memilih alat berat besar kemungkinan proses pemadatan tidak berjalan baik. Jenis-jenis mesin pemadat tentunya memiliki spesifikasi tersendiri dalam pemakainnya, maka alangkah baiknya sebelum di gunakan di baca dulu buku petunjuknya.
Pemadatan dengan mesin diatas akan lebih baik kalau di dahului dengan pemadatan sederhana. Menggunakan media air yang dibiarkan merembes kemudian baru menggunakan alat berat sehingga akan mencapai hasil lebih optimal dan efisien.
Penting untuk di ketahui tiap operator Compactor atau pihak-pihak yang berkepentingan bahwa proses pemadatan ini akan berhasil bila memperhatikan;
1. Gradasi material yang dipadatkan
2. Kadar air dari material (moisture content)
3. Proses pemadatan itu sendiri (compactive effort)
Agar mencapai tingkat produktifitas yang tinggi maka ketebalan lapisan yang akan dipadatkan perlu diperhatikan. Usahakan ketebalan laspisan sekecil mungkin, sebagai contoh untuk semua roller kecuali vibratory dan pneumatic roller yang besar ketebalan yang disarankan hanya pada angka 15 – 20 centi meter. Namun, semua itu tetap harus memperhatikan tiga komponen di atas.
Saat mengoperasikan compactor baiknya operator mengetahui cara kerja alat ini. Secara teknis operator tinggal mengarahkan ke bagian yang ingin dipadatkan. Namun, untuk menjaga kemiringan bagian luar jalan mulailah dari sisi yang paling rendah.
Dengan demikian tanah yang dipadatkan tidak akan turun. Bila memulai dari sisi yang paling bawah secara bertahap akan terus naik dan aman pada proses selanjutnya. Untuk pindah jalur jangan langsung di paksakan tapi ikuti alur dengan berjalan ke depan.

Mengenal Sistem Penggerak Alat berat

Alat berat seperti excavator atau bulldozer, pada dasarnya hampir sama dengan kendaraan transportasi lainnya. Alat berat juga bergerak dan berpindah tempat. Meski mobilitas alat berat terbatas, alat berat memiliki sistem penggerak yang tak jauh berbeda dengan kendaraan transportasi lainnya. Terdapat mesin yang digunakan sebagai penggerak ataupun untuk menghasilkan tenaga dalam menggerakkan komponen lainnya seperti menggerakkan lengan ayun penggaruk pada excavator.
Mesin pada alat berat sendiri merupakan komponen penghasil tenaga sesuai dengan beban yang diterima alat berat. Berbagai jenis mesn dipasangpada berbagai jenis alat berat. Mulai dari mesin bertenaga 50 tenaga kuda hingga 1500 lebih tenaga kuda sering disematkan produsen untuk alat berat. Mesin yang digunakan saat ini juga lebih condong ke mesin diesel dengan teknologi yang lebih baru sehingga memberikan power lebih dan tak boros bahan bakar.

Dalam sistem penggerak alat berat, tenaga didapat dari mesin yang ditransmisikan ke komponen lainnya. Berikut komponen – komponen utama sistem penggerak alat berat:
§  Torque Converter
Komponen ini merupakan penerus tenaga dari mesin. Alat ini merupakan komponen yang berfungsi melipatgandakan torsi sehingga putaran mesin dapat diubah menjadi torsi yang tinggi untuk melakukan kerja.
Beberapa mesin juga menggunakan torque flow system yakni pemindah tenaga dari mesin ke power train dengan media oli. Unit yang menggunakan sistem ini diklaim mempunyai daya dorong yang lebih besar dan dapat diatur secara otomatis sesuai beban. Tak hanya itu, sistem penggerak alat berat ini juga dapat meredam getaran dari mesin. Dengan sistem ini, perpindahan gigi dari transmisi akan halus, mudah dan dapat dilakuan dengan cepat.
Sayangnya, torque flow system terbilang memiliki konstruksi rumit dan harganya mahal.
§  Transmisi
Setelah dari torque converter, tenaga akan diteruskan ke bagian transmisi. Komponen ini merupakan komponen sistem penggerak alat berat yang berfungsi mengatur kecepatan, torsi dan arah putaran mesin.
§  Power train
Komponen ini memutus dan mengontrol power out put dari mesin. komponen ini juga mengubah kecepatan dan torsi pada mesin. komponen ini juga berfungsi menyamakan distribusi power ke roda atau track shoe alat berat.
§  Axle
Tenaga dari transmisi diteruskan dan dikontrol menuju masing – masing roda atau track shoe menggunakan mekanisme bevel gear, differemtial, final drive hingga brake.
§  Gear
Secara umum gear atau gigi digunakan sebagai penyalur tenaga antara shaft yang tidak berputar dalam satu sumbu serta memiliki perbedaan kecepatan. Gear memiliki fungsi sangat penting dalam sistem penggerak alat berat. Gear sendiri ada yang terdapat di dalam mesin alat berat.
§  Final Drive
Komponen ini merupakan komponen penerus tenaga akhir sebelum menuju ke roda atau track shoe. Komponen dalam sistem penggerak alat berat ini mampu menurunkan kecepatan dan peningkatan torsi.
Semua komponen tersebut akan mengalirkan tenaga dari mesin. oleh sebab itu, komponen – komponen tersebut tidak boleh sembarangan diganti. Sebagai komponen akhir sistem penggerak alat berat ialah roda. Di alat berat, terdapat alat berat yang menggunakan ban , ada pula yang menggunakan track shoe. Kedua alat berat tersebut tentu memiliki perbedaan sendiri. Alat berat dengan track shoe biasanya memiliki power mesin yang lebih besar karena digunakan di area medan kerja yang ekstrim seperti tanah hingga bebatuan. Tak hanya itu, penggunaan mesin bertenaga besar dikarenakan alat berat sendiri memiliki berat bodi yang besar sehingg dibutuhkan tenaga lebih untuk menggerakkannya.

Dynapac Service Clinic Pontianak

Prinsipal Dynapac road construction di bawah Atlas Copco Group melakukan visit kerja ke Kalimantan Barat. Agenda utamanya melakukan Training Mekanik, Service Clinic and Training Operator di Site Genting Plantation Group Di Sandai.
Hal ini di dedikasikan sebagai bukti support Prinsipal langsung ke User. Dengan demikian tidak ada jarak antara user dan prinsipal maupun dealer.
Probesco selalu menjanjikan yang terbaik, namun Kami selalu memberikan yang terbesar melebihi impian anda.
Good luck

Tips cek kondisi dan maintenance Busi



Busi adalah suku cadang yang dipasang pada mesin pembakaran dalam dengan ujung elektrode pada ruang bakar. Busi dipasang untuk membakar bahan bakaryang telah dikompres olehpiston. Percikan busi berupa percikan elektrik. Pada bagian tengah busi terdapat elektrode yang dihubungkan dengan kabel ke koil pengapian (ignition coil) di luar busi, dan dengan ground pada bagian bawah busi, membentuk suatu celah percikan di dalam .Percikan api yang diberikan oleh busi akan membakar bahan bakar sehingga timbul ledakan, ledakan pada ruang bakar tersebut di rubah menjadi tenaga mekanik oleh piston.
Dalam jangka waktu tertentu busi bisa mengalami penurunan performa akibat penurunan kualitas material busi atau terjadinya penumpukan endapan (kotoran) yang menutupi elektroda (ujung percikan api), penumpukan kotoran ini dapat menyebabkan pembakaran pada ruang bakar terganggu. Gejala yang ditimbulkan akibat performa busi yang kurang baik adalah tidak mesin tidak stabil, kendaraan sering mbrebet (tersendat-sendat), kendaraan sering mati, sulit di hidupkan (di starter).
Busi yang kotor bisa mempercepat matinya busi, oleh karena itu pecinta otomotif harus sering-sering membersihkan busi kendaraan jika di rasa perlu (paling tidak 2-3 bulan sekali). Jika busi kendaraan memang sudah aus/ rusak/ mati maka yang harus dilakukan adalah replacement atau penggantian, akan tetapi jika busi hanya kotor maka pecinta otomotif bisa membersihkannya di rumah sendiri sehingga pecinta otomotif perlu melakukan:
  1. pemeriksaan kondisi busi
  2. pembersihan busi
  3. penyetelan busi
  4. pemasangan busi
Berikut ini adalah tahapan dalam perawatan busi alat berat terkait dengan 4 hal di atas:
1. Pemeriksaan kondisi busi .
Pemeriksaan busi ini bertujuan untuk mengetahui apa yang terjadi pada busi, apakah busi kotor ataukah busi sudah mati, cara memeriksanya cukup sederhana yakni buka kabel busi – lepaskan busi dengan kunci busi – lalu amati kondisi fisik busi: berikut ini adalah kondisi busi
2. Identifikasi kondisi busi
Setelah mengetahui kondisi busi seperti apa, lakukan penanganan. Jika busi sudah rusak maka lakukan penggantian dengan busi yang baru, akan tetapi jika busi hanya kotor maka lakukan pembersihan dengan langkah ke 3
3. Membersihkan busi yang kotor
  • Masukkan busi pada wadah yang berisi bahan bakar (busi di rendam) untuk beberapa saat 5-10 menit, hal ini dilakukan agar kotoran lebih mudah dikeluarkan
  • Sikat kotoran yang menempel pada bagian-bagian busi, mulai dari ujung satu ke ujung lain (bagian atas sampai bawah busi) gunakan sikat gigi juga bisa
  • jika pada bagian elektroda masih belum bersih, ampelas bagian ujung elektroda dan gunakan batang korek kayu untuk mencongkel kotoran yang mungkin mengendap, lalu sikat lagi dengan larutan bahan bakar tadi.
  • Jika memungkinkan tiup busi dengan kompresor (udara bertekanan tinggi) agar kotoran benar-benar menghilang dan busi mengering
4. Penyetelan jarak elektroda
Mulai tahap penyetelan kembali jarak elektroda negatif dan elektroda tengah untuk memberikan percikan yang optimal (di ujung busi), gunakan obeng untuk menyetelnya. Perhatikan jarak elektroda, usahakan tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh, jika bisa mendekati ukuran saat membeli busi (keadaan baru), biasanya jarak elektroda berkisar 0,6 mm sampai 0,8 mm.
 5. Pemasangan kembali
Memasang busi lebih baik menggunakan tangan sampai terasa benar-benar masuk lalu gunakan kunci busi untuk mempereratnya.


Semoga Bermanfaat