photo Dynapac_wallpaper2010_CM2500_train_2560x1024_zps9f6da234.jpg" />  photo 20130507042242-bhl_zpsf961e1a7.jpg" />  photo 20130507042242-dynapac_zpsd1a06ba0.jpg" />  photo 20130507042242-ls-tractor_zpsc5b2e415.jpg" />

Rabu, 27 Agustus 2014

Mengenal Sistem Penggerak Alat berat

Alat berat seperti excavator atau bulldozer, pada dasarnya hampir sama dengan kendaraan transportasi lainnya. Alat berat juga bergerak dan berpindah tempat. Meski mobilitas alat berat terbatas, alat berat memiliki sistem penggerak yang tak jauh berbeda dengan kendaraan transportasi lainnya. Terdapat mesin yang digunakan sebagai penggerak ataupun untuk menghasilkan tenaga dalam menggerakkan komponen lainnya seperti menggerakkan lengan ayun penggaruk pada excavator.
Mesin pada alat berat sendiri merupakan komponen penghasil tenaga sesuai dengan beban yang diterima alat berat. Berbagai jenis mesn dipasangpada berbagai jenis alat berat. Mulai dari mesin bertenaga 50 tenaga kuda hingga 1500 lebih tenaga kuda sering disematkan produsen untuk alat berat. Mesin yang digunakan saat ini juga lebih condong ke mesin diesel dengan teknologi yang lebih baru sehingga memberikan power lebih dan tak boros bahan bakar.

Dalam sistem penggerak alat berat, tenaga didapat dari mesin yang ditransmisikan ke komponen lainnya. Berikut komponen – komponen utama sistem penggerak alat berat:
§  Torque Converter
Komponen ini merupakan penerus tenaga dari mesin. Alat ini merupakan komponen yang berfungsi melipatgandakan torsi sehingga putaran mesin dapat diubah menjadi torsi yang tinggi untuk melakukan kerja.
Beberapa mesin juga menggunakan torque flow system yakni pemindah tenaga dari mesin ke power train dengan media oli. Unit yang menggunakan sistem ini diklaim mempunyai daya dorong yang lebih besar dan dapat diatur secara otomatis sesuai beban. Tak hanya itu, sistem penggerak alat berat ini juga dapat meredam getaran dari mesin. Dengan sistem ini, perpindahan gigi dari transmisi akan halus, mudah dan dapat dilakuan dengan cepat.
Sayangnya, torque flow system terbilang memiliki konstruksi rumit dan harganya mahal.
§  Transmisi
Setelah dari torque converter, tenaga akan diteruskan ke bagian transmisi. Komponen ini merupakan komponen sistem penggerak alat berat yang berfungsi mengatur kecepatan, torsi dan arah putaran mesin.
§  Power train
Komponen ini memutus dan mengontrol power out put dari mesin. komponen ini juga mengubah kecepatan dan torsi pada mesin. komponen ini juga berfungsi menyamakan distribusi power ke roda atau track shoe alat berat.
§  Axle
Tenaga dari transmisi diteruskan dan dikontrol menuju masing – masing roda atau track shoe menggunakan mekanisme bevel gear, differemtial, final drive hingga brake.
§  Gear
Secara umum gear atau gigi digunakan sebagai penyalur tenaga antara shaft yang tidak berputar dalam satu sumbu serta memiliki perbedaan kecepatan. Gear memiliki fungsi sangat penting dalam sistem penggerak alat berat. Gear sendiri ada yang terdapat di dalam mesin alat berat.
§  Final Drive
Komponen ini merupakan komponen penerus tenaga akhir sebelum menuju ke roda atau track shoe. Komponen dalam sistem penggerak alat berat ini mampu menurunkan kecepatan dan peningkatan torsi.
Semua komponen tersebut akan mengalirkan tenaga dari mesin. oleh sebab itu, komponen – komponen tersebut tidak boleh sembarangan diganti. Sebagai komponen akhir sistem penggerak alat berat ialah roda. Di alat berat, terdapat alat berat yang menggunakan ban , ada pula yang menggunakan track shoe. Kedua alat berat tersebut tentu memiliki perbedaan sendiri. Alat berat dengan track shoe biasanya memiliki power mesin yang lebih besar karena digunakan di area medan kerja yang ekstrim seperti tanah hingga bebatuan. Tak hanya itu, penggunaan mesin bertenaga besar dikarenakan alat berat sendiri memiliki berat bodi yang besar sehingg dibutuhkan tenaga lebih untuk menggerakkannya.

1 komentar: